Book Appointment

Gigi berlubang adalah kerusakan lapisan terluar (email) gigi sampai membentuk lubang. Kerusakan ini disebabkan oleh kondisi mulut yang asam karena produksi dari penguraian bakteri oleh sisa makanan di sela-sela gigi.
Sisa makanan yang tersangkut di sela-sela gigi tersebut mengalami pebusukan dan menghasilkan asam. Kondisi asam pada mulut tersebut lah yang membuat permukaan gigi mengalami demineralisasi (penguraian susunan mineral gigi).
Gejala yang muncul berawal dari makanan yang mulai sering tersangkut kemudian mulai membentuk lubang pada gigi, lama kelamaan lubang tersebut akan menjadi besar dan Anda akan mulai merasakan ngilu saat mendapatkan rangsangan manis / asam dan dingin. Tahap selanjutnya, pengikisan pada lubang tersebut berlanjut ke saluran syaraf gigi sehingga mengakibatkan sakit berdenyut yang sangat mengganggu.
Jika gigi berlubang tidak segera diatasi dapat memperparah keadaan gigi dan mulut, resiko yang ditimbulkan gigi berlubang seperti infeksi dan pembusukan gigi, serta gigi tanggal.&nbsp;
Akibat yang dapat berkembang dari kerusakan gigi berlubang ini adalah:
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Karies Email :</li>
</ul>
Karies email adalah lubang pada lapisan terluar gigi (email) biasanya terjadi tanpa gejala. Tetapi, sisa makanan akan lebih mudah untuk tersangkut pada sela-sela gigi.
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Karies Dentin :&nbsp;</li>
</ul>
Karies Dentin adalah lubang yang meluas ke lapisan yang berada di bawah email gigi ( dentin) gejala yang timbul berupa rasa ngilu yang kuat yang dapat Anda rasakan bila mendapat rangsangan manis / asam / dingin.&nbsp;
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Karies Pulpa :&nbsp;</li>
</ul>
Karies pulpa adalah lubang yang menjalar sampai ke saluran akar gigi. Gejala yang dapat Anda rasakan berupa sakit berdenyut yang mengganggu, hal ini bisa mengakibatkan gusi bengkak dan bernanah.&nbsp;
Pencegahan gigi berlubang dapat Anda atasi dengan mengunjungi dokter gigi untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulut secara rutin dalam 6 bulan sekali. Serta dengan segera memeriksakan gigi Anda ketika merasakan gejala-gejala di atas.

Gigi Berlubang

Gigi dapat bergerak karena&nbsp; gigi memiliki serabut otot yang mengelilinginya. Namun, gerakan gigi yang tidak normal (gigi goyang) dapat mengganggu kenyamanan Anda saat mengunyah, sehingga dapat menyebabkan sakit, bahkan dapat berakibat gigi tanggal atau gigi lepas dengan sendirinya. Gigi goyang dapat Anda rasakan dengan lidah atau jari, gigi yang goyang akan dapat Anda rasakan dengan menyentuhnya
Kondisi-kondisi yang menyebabkan gigi goyang:
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Gigi goyang pada di area gigi susu menandakan gigi permanen yang akan tumbuh.</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Gigi goyang yang terjadi oleh trauma benturan</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Menumpuknya bakteri yang disebabkan oleh karang gigi menyebabkan gigi kehilangan tulang penyangga yang lambat laun akan membuat gigi menjadi goyang.</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Gigi goyang yang disebabkan oleh penyakit gusi</li>
</ul>
Berikut ini adalah gejala-gejala yang dapat Anda rasakan ketika menderita gigi goyang:
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Rasa sensitif pada gigi meningkat</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Gigi terlihat semakin panjang</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Gigi goyang semakin kencang</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Mengganggu fungsi pengunyahan</li>
</ul>
Setelah Anda mengetahui gejala-gejala yang Anda rasakan, berikut adalah akibat yang dapat terjadi ketika gigi goyang tidak ditangani segera:
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Karang gigi</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Gigi sensitif</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Gusi bengkak (gingivitis)</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Penyakit gusi (periodontitis)</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Gigi tanggal</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Kelainan fungsi pengunyahan akibat gigi yang tidak lengkap</li>
</ul>
Penyebab kondisi gigi goyang bisa bervariasi, gigi goyang bisa disebabkan oleh perawatan gigi dan mulut yang kurang baik, atau kecelakaan yang terjadi kepada gigi Anda. Untuk menghindari gigi goyang sebaiknya Anda rutin melakukan pemeriksaan gigi dan mulut dengan dokter gigi sekali 6 bulan untuk memastikan kondisi gigi Anda baik-baik saja.
Anda juga bisa segera memeriksakan ke dokter gigi apabila terjadi kecelakaan seperti benturan atau merasakan perasaan yang kurang nyaman dengan gigi Anda.

Gigi Goyang

Gigi tidak beraturan adalah formasi gigi yang berada dalam posisi miring atau tidak dalam 1 lengkung garis gigi. Kondisi ini juga disebut dengan maloklusi yang terlihat dalam berbagai macam seperti gigi berantakan dapat berupa gigi tumpang tindih dan gigi tonggos.
Tanpa disadari kebiasaan buruk yang Anda lakukan seperti menghisap jempol, dan kebiasaan memakai dot dan minum dari botol di atas usia 3 tahun juga menjadi faktor risiko terpicunya maloklusi. Selain itu masih banyak faktor yang menjadi penyebab gigi tidak beraturan seperti:
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Ukuran rahang terlalu kecil</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Pertumbuhan tulang rahang kurang yang kurang stabil</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Kelainan bentuk gigi</li>
</ul>
Gigi yang tak beraturan akan membuat penderitanya merasakan kekurangan percaya diri akan kelainan yang ditimbulkan, serta akan menyebabkan beberapa kelainan pada kinerja gigi dan mulut seperti:
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Sisa makanan mudah terselip di antara gigi</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Kelainan fungsi mengunyah.</li>
</ul>
Gigi tidak beraturan yang dibiarkan akan berdampak panjang bagi kesehatan gigi dan mulut, selain rasa tidak nyaman dan kesulitan saat mengunyah makanan, gigi tidak beraturan yang dibiarkan dapat menjadi lebih parah seperti:
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Mudah terbentuk karang gigi karena sela sela gigi yang berjejal sulit dibersihkan oleh sikat gigi</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Radang gusi ( gingivitis)</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Lubang pada gigi</li>
</ul>
Kondisi gigi tak beraturan akan sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari Anda, dan akan semakin parah seiring waktu, sangat disarankan untuk Anda segera memeriksa kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi untuk menanggulangi kasus gigi tidak beraturan, penanggulangan yang salah dapat memperparah keadaan gigi yang tidak beraturan. Maka dari itu, sangat disarankan bagi Anda untuk memeriksakan gigi tidak beraturan ke dokter gigi agar mendapatkan penanganan yang tepat sesuai dengan keluhan Anda.

Gigi Tidak Beraturan

Gigi patah dapat diartikan sebagai bentuk gigi yang tidak utuh lagi yang biasanya diakibatan oleh kecelakaan atau penggunaan gigi yang tidak sesuai fungsinya (menggigit makanan yang terlalu keras atau kebiasaan membuka tutup botol dengan menggunakan gigi dapat menjadi salah satu penyebabnya). Kondisi gigi patah ini tidak hanya akan mempengaruhi aktivitas sehar-hari Anda namun dapat pula menjadi penyebab penyakit gigi lainnya. Maka dari itu, gigi patah tidak boleh diabaikan dan harus segera ditangani.
Berikut adalah penyebab gigi patah secara umum, yang biasanya terjadi karena kebiasaan, kecelakaan, atau penanganan yang salah terhadap gigi:&nbsp;&nbsp;
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Tekanan berlebih, seperti menggeretakkan gigi</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Tambalan gigi yang terlalu tinggi</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Mengunyah / menggigit makanan yang terlalu keras contoh menggigit es batu / permen / kacang.</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Kecelakaan / cedera yang mengenai gigi.</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Menggunakan gigi tidak sesuai fungsinya contoh :&nbsp; membuka botol minuman menggunakan gigi.</li>
</ul>
Gejala-gejala dalam kejadian gigi patah dapat Anda rasakan jika Anda merasakan hal-hal berikut ini:
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Mulai dari tanpa gejala jika gigi patah hanya mengenai lapisan email</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Gigi menjadi sensitif saat mengkonsumsi makanan manis dan minuman dingin.</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Muncul rasa nyeri saat makan, terutama saat mengunyah dan menggigit makanan.</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Gusi bengkak disekitar gigi yang patah</li>
</ul>
Jika Anda merasakan gejala-gejala berikut sebaiknya langsung memeriksakan gigi Anda ke dokter gigi, karena jika dibiarkan kondisi tersebut akan meluas dan berisiko terjadinya:&nbsp;
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Fungsi pengunyahan terganggu karena sakit saat mengunyah</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Bentuk gigi menjadi tidak estetik</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Infeksi pada gigi yang patah mencapai pulpa atau patah pada akar gigi</li>
</ul>
Risiko gigi patah dapat dikurangi dengan perawatan gigi yang rutin dengan dokter gigi dan berhati-hati dalam menghindari benturan kepada gigi Anda, dan segera memeriksakan ke dokter gigi jika dirasakan gejala-gejala gigi goyang di atas.

Gigi Patah

Plak merupakan sisa makan yang sangat halus yang bereaksi terhadap bakteri di dalam mulut kemudian melekat pada permukaan gigi. Plak pada dasarnya akan selalu ada, bahkan, dapat terbentuk setelah gosok gigi. Namun, plak yang menumpuk lambat laun akan mengeras dan membentuk karang gigi. Maka dari itu hal yang paling mendasar untuk mencegah penumpukan plak adalah menggosok gigi dengan teliti dan menyeluruh.
Sedangkan stain merupakan penumpukan pigmen dari sisa makanan/minuman berwarna atau asap rokok yang melekat pada permukaan gigi.
Penyebab umum terjadinya penumpukan plak, noda/stain, dan karang gigi:
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Cara menyikat gigi yang salah sehingga sela sela gigi tidak terjangkau dengan bersih mengakibatkan plak menumpuk dan menjadi karang gigi</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Kebiasaan Mengunyah dengan hanya salah satu sisi gigi mengakibatkan plak menumpuk pada sisi gigi yang tidak digunakan untuk mengunyah. Gesekan mekanis antara gigi dan makanan&nbsp; pada saat mengunyah membantu mengurangi plak yang menempel pada gigi (self cleansing)</li>
</ul>
Gejala-gejala yang dapat Anda rasakan ketika terdapat plak, noda, dan karang gigi:
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Permukaan Gigi terasa kasar adalah salah satu tanda plak menempel pada permukaan gigi</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Plak tersebut lambat laun menjadi keras dan membentuk tumpukkan karang gigi</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Kumpulan bakteri yang terdapat pada Karang gigi yang umumnya di perbatasan gigi dan gusi mengakibatkan radang gusi, gusi menjadi terlihat kemerahan dan membengkak.</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Gusi berdarah saat menyikat gigi.</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Bau mulut yang menyengat</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Celah di antara gigi tertutup oleh karang gigi</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Gigi tampak semakin merenggang</li>
</ul>
Akibat yang berkembang ketika penumpukan plak dan karang gigi dibiarkan dalam waktu yang lama diantaranya adalah:
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Gusi menjadi bengkak (gingivitis),&nbsp;</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Kerusakan tulang penyangga gigi yang mengakibatkan gigi terlihat lebih panjang dan lambat laun gigi menjadi goyang ( periodontitis)</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Tidak dapat mengunyah dengan baik karena gigi goyang</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Gigi copot dengan sendirinya</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Kesulitan mengunyah</li>
</ul>
Plak, noda, dan karang gigi adalah hal mendasar untuk kesehatan gigi dan mulut, perawatan dengan menggosok gigi yang teliti dan menyeluruh setiap hari dapat mencegah keadaan yang lebih parah, namun pemeriksaan rutin 6 bulan sekali sangat dibutuhkan untuk dilakukan oleh dokter gigi. Maka dari itu, sangat disarankan bagi Anda tetap melakukan pemeriksaan rutin dan segera memeriksakan ke dokter gigi jika terdapat gejala-gejala yang disebutkan di atas.

Plak, Stain dan Karang Gigi

Gigi tanggal adalah kondisi dimana gigi lepas dari tulang penyangganya, gigi tanggal umumnya terjadi di masa kanak-kanak, namun tidak dapat dipungkiri kalau remaja dan orang dewasa juga dapat merasakan gigi tanggal karena lepas dengan sendirinya atau karena terjadi benturan.&nbsp;
Pada masa kanak-kanak gigi yang lepas akan tumbuh kembali karena merupakan gigi susu dan akan digantikan oleh gigi permanen. Pertumbuhan gigi bungsu setelah gigi permanen biasanya akan memakan waktu 1 minggu hingga 6 bulan, namun gigi susu yang tanggal karena pembusukan atau benturan dapat memakan waktu lebih lama.
Gigi tanggal pada orang dewasa biasanya terjadi karena hal-hal yang ada di bawah ini:
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Trauma benturan keras yang menyebabkan gigi terlepas. Kebiasaan yang buruk seperti membuka kemasan plastik dan tutup botol dengan gigi merupakan kebiasaan yang dapat menyebabkan gigi tanggal,&nbsp;</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Penyakit jaringan penyangga gigi (periodontitis) akibat dari karang gigi yang tidak dibersihkan merupakan lanjutan dari keadaan gusi gigi yang tidak sehat dan dibiarkan terlalu lama sehingga menyebabkan gigi lepas dari tulangnya.&nbsp;</li>
</ul>
Gejala&nbsp; yang dapat Anda rasakan gigi lepas dari soketnya dengan sendirinya atau saat terjadi benturan atau aktivitas gigi yang tidak sesuai dengan penggunaannya seperti membuka tutup botol dan membuka kemasan plastik.
Akibat yang berkembang dari gigi permanen yang tanggal:
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Kehilangan fungsi pengunyahan</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Susunan gigi bergerak</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Gangguan fungsi pencernaan</li>
</ul>
Apabila gigi permanen tanggal akibat hal disebutkan di atas, besar kemungkinan tidak akan terjadi pertumbuhan gigi baru, namun kemungkinan untuk tumbuh kembali masih ada jika ada benih-benih gigi yang menggantikannya. Hal terbaik yang bisa Anda lakukan jika terjadi kecelakaan yang menyebabkan gigi tanggal adalah segera memeriksakannya ke dokter gigi untuk menemukan tindakan yang tepat untuk kesehatan gigi dan mulut Anda.

Gigi Tanggal

Impaksi adalah istilah untuk menggambarkan kondisi gigi yang terjebak di dalam gusi dan biasanya terjadi pada gigi geraham bungsu yang tumbuh miring sehingga tidak dapat tumbuh sempurna atau bahkan sama sekali tidak keluar ke permukaan gusi karena kurangnya tempat untuk gigi tersebut keluar dari gusi. Kondisi ini bahkan berisiko tinggi menyebabkan Kista Gigi.
Impaksi gigi sering terjadi dan dapat terjadi tanpa adanya rasa sakit, namun ketika gigi tersebut tumbuh dalam keadaan miring, sehingga menyebabkan rasa nyeri. Berikut ini adalah penyebab-penyebab terjadinya impaksi:
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Posisi gigi bungsu miring sehingga menyulitkan gigi ini untuk tumbuh lurus ke atas tetapi mendorong gigi depannya yang menyebabkan gigi depan menjadi berjejal.</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Terletak di sudut rahang gigi juga salah satu penyebab gigi bungsu ini sulit keluar dengan sempurna</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Ukuran rahang yang kecil akibat kebiasaan buruk seperti menghisap ibu jari menyebabkan terhambatnya pertumbuhan rahang.</li>
</ul>
Saat terjadi impaksi gigi atau pertumbuhan gigi bungsu yang tidak normal, Anda dapat merasakan gejala-gejala berikut:&nbsp;
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Migrain</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Seling terselipnya sisa makanan di antara gigi impaksi dan gigi di depannya</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Gusi di sekitar gigi impaksi bengkak (perikoronitis)</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Rasa sakit yang berdenyut di sekitar gigi impaksi</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Kesulitan untuk membuka mulut ( trismus)</li>
</ul>
Jika terjadi impaksi gigi, besar kemungkinan bagi Anda merasakan rasa nyeri, namun hal itu akan sangat cepat berkembang kepada hal-hal berikut di bawah ini:
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Gigi berlubang:&nbsp;</li>
</ul>
Gigi berlubang sering terjadi antar gigi impaksi dan gigi depannya karena posisi gigi yang miring dapat menimbulkan celah di antara 2 gigi tersebut, yang mengakibatkan sisa makanan mudah terselip dan sulit untuk dibersihkan
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Gusi bengkak:&nbsp;</li>
</ul>
Gigi impaksi yang akan keluar dari gusi mendorong gusi yang awalnya tertutup rapat. Dorongan gigi dari dalam tersebut menyebabkan gusi yang menutupi gigi tersebut mengalami radang (perikoronitis). Bengkak di sudut rahang membuat kita menjadi sulit membuka mulut (trismus)
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Kista gigi:&nbsp;</li>
</ul>
Pada gigi geraham bungsu yang impaksi total atau tidak muncul sama sekali, bisa terjadi kista dentigerous.&nbsp;
Jika terjadi impaksi gigi, hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah berobat ke dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi gigi Anda. Dokter gigi akan melakukan penanganan sesuai dengan tingkat keparahan impaksi gigi. Sebab jika dibiarkan gejala yang akan berkembang akan semakin parah, maka sebaiknya segera memeriksakan kondisi impaksi gigi jika Anda merasakan gejala-gejala yang sudah disebutkan di atas.

Impaksi

Gingivitis atau yang biasa dikenal gusi berdarah adalah radang pada gusi sehingga jaringan pembulu darah disekitar gusi membengkak dan sensitif terhadap rangsangan sehingga gusi mudah berdarah. Gusi yang berdarah bisa mengindikasikan kondisi kesehatan gigi dan mulut yang lebih serius.&nbsp;
Penyebab :&nbsp;
Radang gusi yang menjadi penyebab gusi berdarah kondisi ini akan terjadi jika Anda jarang menyikat gigi, sehingga mendorong terbentuknya karang gigi pada gusi Anda. Karang gigi tersebut akan mengiritiasi gusi dan menyebabkan peradangan dan menyebabkan pendarahan gusi.
Gejala-gejala yang tampak dan Anda rasakan saat mengalami gingivitis di antara lain adalah:
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Gusi tampak memerah</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Sakit berdenyut saat mengunyah</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Gigi lebih sensitif</li>
</ul>
Hal-hal yang sudah diutarakan akan berkembang membahayakan kondisi kesehatan gigi dan mulut Anda, akibat yang bisa terjadi jika Anda tidak segera menangani Gingivitis di antara lain adalah:
<ul>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Kehilangan tulang pendukung gigi (tulang alveolar)</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Gigi goyang kemudian tanggal dengan sendirinya.</li>
</ul>
Demi menjaga kesehatan mulut Anda, Anda dapat mulai dengan memperhatikan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut Anda dengan rajin menggosok gigi dan memeriksakan kesehatan gigi dan mulut secara rutin ke dokter gigi.
Jika merasakan gejala-gejala yang disebutkan di atas sebaiknya Anda segera memeriksakannya kepada dokter gigi untuk mendapatkan penanganan ekstra dan mencegah gejala tersebut berkembang dan memperparah kesehatan gigi dan mulut Anda.

Gusi Berdarah

Gusi bengkak merupakan tanda awal terjadinya infeksi. Infeksi yang diakibatkan oleh bakteri yang berkembang biak pada gigi berlubang dan merusak struktur lapisan gigi sehingga lubang mencapai syaraf. Bakteri yang menginfeksi syaraf gigi bisa membuat gusi bengkak dan bernanah.
Sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap bakteri. Sel darah putih yang kalah melawan bakteri akhirnya membentuk nanah yang berkumpul di ujung akar gigi yang terinfeksi.
&nbsp;
Berikut ini adalah penyebab-penyebab terjadinya gusi bengkak dan bernanah:
<ol>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Gusi bengkak bisa terjadi karena karang gigi yang menyebabkan gingivitis.</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Infeksi pada gigi yang menjalar sampai syaraf gigi sehingga gigi mati dan menimbulkan nanah</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Gusi bengkak bernanah juga dapat terjadi selama kehamilan. Salah satu faktornya adalah perubahan produksi hormon selama kehamilan.&nbsp;</li>
<li style="font-weight: 400;" aria-level="1">Trauma akibat benturan keras pada gigi</li>
</ol>
&nbsp;
Biasanya nanah terbentuk di dalam tulang penyangga gigi yang mengalami infeksi. Tekanan dari nanah yang terus terbentuk menyebabkan rasa sakit dan bengkak pada gusi
Gusi bengkak dan bernanah dapat terjadi pada semua orang yang tidak menjaga kebersihan rongga mulutnya. Karang gigi yang menumpuk dapat mengakibatkan radang gusi, gigi yang berlubang mencapai syaraf dan menginfeksi syaraf gigi. Ibu hamil yang tidak merawat kebersihan mulut juga berisiko mengalami gusi bengkak dan bernanah.
Gusi bengkak dan bernanah dapat dihindari dengan menjaga kebersihan mulut dan menambal gigi berlubang sebelum lubangnya mencapai syaraf.
Jika Anda mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut atau terdapat nanah pada gusi segera konsultasikan ke dokter agar dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan mendapat tindakan yang sesuai dengan keluhan Anda.

Gusi Bengkak & Bernanah

Gigi sensitif adalah kondisi gigi dimana gigi terlalu peka terhadap rangsangan. Apabila gigi terpapar makanan atau minuman yang panas, dingin, manis, maupun asam gigi terasa tidak nyaman dan ngilu.
Gigi sensitif terjadi karena terbukanya lapisan dentin gigi. Dentin gigi memiliki pori pori yang besar. Sehingga suhu panas atau dingin lebih mudah mencapai syaraf gigi.
Hal tersebut umum terjadi ketika Anda menyiikat gigi terlalu keras dan cepat, bulu sikat gigi yang terlalu kasar. Lubang gigi yang mencapai lapisan dentin atau mencapai syaraf gigi, atau juga hasil dari kebiasaan buruk menggesekkan gigi saat tidur secara tidak sadar sehingga lapisan gigi terkikis lama kelamaan.
Banyak terjadi di daerah leher gigi yang terbuka akibat sikat gigi yang terlalu keras. Dapat terjadi pada semua rentang usia, kondisi ini lebih sering dialami oleh orang-orang yang berusia antara 20-40 tahun. Selain itu, wanita lebih sering menderita gigi hipersensitif apabila dibandingkan dengan pria. Penderita asam lambung
Cara mengatasinya gigi sensitif adalah dengan menyikat gigi secara perlahan dan tidak terburu buru dengan menggunakan bulu sikat yang lembut. Menambal gigi yang berlubang sehingga dentin tidak terekspos. Menggunakan alat pelindung gigi seperti night guard untuk mencegah gigi saling bergesekan pada orang-orang yang memiliki kebiasaan buruk menggesekan giginya saat tidur. Memperbaiki pola makan sehingga asam lambung bisa terkoreksi dan tidak naik ke rongga mulut.
Setelah mengubah kebiasaan tersebut umumnya gejala gigi sensitif akan berkurang dalam hitungan minggu. Namun, jika dirasa tidak mengalami perubahan dan Anda masih merasakan gigi sensitif. Baiknya dikonsultasikan dengan dokter gigi untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

Gigi Sensitif

Masalah gigi sering kali mengganggu aktivitas Anda. Banyaknya masalah gigi yang kerap tidak disadari mungkin membuat Anda terlambat mengobatinya. Masalah gigi yang mungkin sering Anda biarkan saja justru akan membuat semakin parah dan berakibat fatal. Berikut masalah gigi yang sering terjadi dan penyebabnya. <h2>Masalah gigi yang paling umum</h2> <h3>Gigi berlubang</h3> <a data-event-category="Internal Link Click on Article" data-event-action="Gigi berlubang" data-event-label="https://hellosehat.com/penyakit/gigi-berlubang/" href="https://hellosehat.com/penyakit/gigi-berlubang/">Gigi berlubang</a> adalah masalah gigi yang paling sering dialami hampir semua orang sehingga dianggap biasa. Padahal, jika gigi berlubang diabaikan hingga parah, akhirnya bisa berakibat fatal alias menyebabkan kematian. Gigi berlubang disebabkan oleh banyaknya bakteri yang berkembang biak di mulut Anda. Bakteri ini menghasilkan asam yang dapat mengikis lapisan gigi sehingga gigi menjadi berlubang. Semakin dalam pengikisan lapisan gigi terjadi atau semakin dalam gigi berlubang, maka semakin terasa menyakitkan. Makan makanan manis dapat membuat gigi berlubang semakin parah. Hal ini karena gula yang menempel di gigi menjadi makanan bakteri. Karena itu, jumlah bakteri semakin banyak dan juga semakin banyak asam yang dihasilkan bakteri. Kondisi ini diperparah jika Anda jarang sikat gigi. Gigi berlubang dapat menyebabkan nyeri, infeksi, sampai kehilangan gigi. <h3>Periodontis (penyakit gusi)</h3> <a data-event-category="Internal Link Click on Article" data-event-action="Periodontitis" data-event-label="https://hellosehat.com/penyakit/periodontitis-2/" href="https://hellosehat.com/penyakit/periodontitis-2/">Periodontitis</a> merupakan infeksi gusi parah yang dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan lunak dan tulang penyangga gigi. Kondisi ini tidak boleh dianggap enteng dan harus segera diobati. Selain bisa menyebabkan kerontokan gigi, bakteri yang ada di dalam jaringan gusi juga bisa masuk ke aliran darah dan menyerang organ tubuh lainnya, misalnya paru-paru dan jantung. Tanda-tanda dan gejala periodontitis meliputi:</div><div class="article-ad-container" style="margin-top:"><div class="indexstyled__StyledAdContainer-gwxaxc-1 hiAbHP article-ad"><div id="div-gpt-ad-topbanner-63352"></div></div></div></div><div class="unique-content" data-amp-bind-class="(largeFont == true ? &#x27;amp-text-large &#x27; : &#x27;amp-text-small &#x27;) + &#x27;unique-content&#x27;"><div class="indexstyled__StyledContentWrapper-sglbkl-4 indexstyled__StyledArticleContentWrapper-sglbkl-7 houWQx bWOyKh body-content article-content-wrapper" data-size="small"> <ul> <li style="font-weight:400">Pembengkakan gusi</li> <li style="font-weight:400">Gusi berwarna merah terang atau keunguan</li> <li style="font-weight:400">Gusi yang terasa nyeri saat disentuh</li> <li style="font-weight:400">Gusi yang berkurang ketinggiannya sehingga, membuat gigi terlihat lebih panjang dari biasanya</li> <li style="font-weight:400">Rongga terbentuk di antara gigi</li> <li style="font-weight:400">Nanah di antara gigi dan gusi</li> <li style="font-weight:400">Napas berbau</li> <li style="font-weight:400"><a data-event-category="Internal Link Click on Article" data-event-action="Rasa tidak sedap pada mulut" data-event-label="https://hellosehat.com/hidup-sehat/bau-mulut-tak-sedap/" href="https://hellosehat.com/hidup-sehat/bau-mulut-tak-sedap/">Rasa tidak sedap pada mulut</a></li> <li style="font-weight:400"><a data-event-category="Internal Link Click on Article" data-event-action="Gigi tanggal atau patah" data-event-label="https://hellosehat.com/hidup-sehat/gigi-mulut/pertolongan-pertama-gigi-patah/" href="https://hellosehat.com/hidup-sehat/gigi-mulut/pertolongan-pertama-gigi-patah/">Gigi tanggal atau patah</a></li> <li style="font-weight:400">Perubahan pada gigi saat menggigit.</li> </ul> Ada berbagai jenis atau golongan periodontitis. Periodontitis kronis adalah tipe yang paling umum, bisa menyerang orang dewasa dan anak-anak. Sedangkan periodontitis agresif biasanya muncul pada masa kanak-kanak atau awal masa dewasa dan menyerang hanya sebagian kecil orang. <h3>Gingivitis</h3> <a data-event-category="Internal Link Click on Article" data-event-action="Gingivitis" data-event-label="https://hellosehat.com/penyakit/gingivitis/" href="https://hellosehat.com/penyakit/gingivitis/">Gingivitis</a> atau radang gusi adalah inflamasi atau peradangan yang terjadi pada gusi. Gejala-gejala dari kondisi ini meliputi:</div><div class="article-ad-container" style="margin-top:"><div class="indexstyled__StyledAdContainer-gwxaxc-1 hiAbHP article-ad"><div id="div-gpt-ad-midbanner1-63352"></div></div></div></div><div class="unique-content" data-amp-bind-class="(largeFont == true ? &#x27;amp-text-large &#x27; : &#x27;amp-text-small &#x27;) + &#x27;unique-content&#x27;"><div class="indexstyled__StyledContentWrapper-sglbkl-4 indexstyled__StyledArticleContentWrapper-sglbkl-7 houWQx bWOyKh body-content article-content-wrapper" data-size="small"> <ul> <li style="font-weight:400">Gusi yang bengkak</li> <li style="font-weight:400">Perubahan warna gusi menjadi merah tua</li> <li style="font-weight:400">Gusi yang rentan mengalami perdarahan, misalnya saat menyikat gigi</li> <li style="font-weight:400"><a data-event-category="Internal Link Click on Article" data-event-action="Bau mulut" data-event-label="https://hellosehat.com/penyakit/bau-mulut-halitosis/" href="https://hellosehat.com/penyakit/bau-mulut-halitosis/">Bau mulut</a></li> <li style="font-weight:400">Gusi yang mengerut</li> </ul> Gingivitis bisa menjadi kondisi yang ringan, Anda mungkin tidak menyadari jika Anda memiliki kondisi ini. Namun, penting untuk segera mengatasi gingivitis karena jika dibiarkan, penyakit ini dapat menyebabkan periodontitis yang jauh lebih serius, mengakibatkan kehilangan gigi. Penyebab utama dari gingivitis adalah kebersihan gigi dan mulut (oral) yang buruk. Kebiasaan kebersihan oral yang baik seperti menyikat gigi setidaknya dua kali sehari, membersihkan dengan benang gigi setiap hari, dan melakukan pemeriksaan gigi rutin dapat membantu mencegah gingivitis. Gusi yang sehat umumnya keras dan berwarna merah muda pucat. Apabila gusi Anda bengkak, merah kehitaman, dan mudah berdarah, Anda mungkin kena gingivitis. <h3>Plak gigi</h3> Plak gigi adalah adanya bakteri atau kotoran yang menempel dan hidup di dalam rongga mulut akibat sisa makanan pada gigi. Jika dibiarkan, plak pada gigi yang semula berwarna kuning akan semakin mengeras dan menghitam, sehingga akan terlihat seperti batu karang yang menempel pada gigi.</div><div class="article-ad-container" style="margin-top:"><div class="indexstyled__StyledAdContainer-gwxaxc-1 hiAbHP article-ad"><div id="div-gpt-ad-midbanner2-63352"></div></div></div></div><div class="unique-content" data-amp-bind-class="(largeFont == true ? &#x27;amp-text-large &#x27; : &#x27;amp-text-small &#x27;) + &#x27;unique-content&#x27;"><div class="indexstyled__StyledContentWrapper-sglbkl-4 indexstyled__StyledArticleContentWrapper-sglbkl-7 houWQx bWOyKh body-content article-content-wrapper" data-size="small"> Beberapa kebiasaan buruk yang sering Anda lakukan bisa jadi penyebab munculnya plak pada gigi Anda. Kebiasaan tersebut di antaranya adalah<a data-event-category="Internal Link Click on Article" data-event-action="jarang menggosok gigi" data-event-label="https://hellosehat.com/parenting/tips-parenting/cara-mengajarkan-anak-gosok-gigi/" href="https://hellosehat.com/parenting/tips-parenting/cara-mengajarkan-anak-gosok-gigi/"> jarang menggosok gigi</a>, terlalu sering konsumsi makanan manis, jarang makan sayuran dan buah, dan jarang kontrol ke dokter gigi untuk memeriksa kesehatan gigi secara rutin. Jika dibiarkan, sisa makanan yang menumpuk dapat mengakibatkan pembusukan pada gigi, sehingga bakteri berkembang pada area tersebut dan dapat menimbulkan bau mulut dan radang gusi. <h3>Erosi gigi</h3> <a data-event-category="Internal Link Click on Article" data-event-action="Erosi gigi" data-event-label="https://hellosehat.com/penyakit/erosi-gigi/" href="https://hellosehat.com/penyakit/erosi-gigi/">Erosi gigi</a> adalah terkikisnya enamel gigi yang disebabkan oleh asam. Enamel adalah lapisan keras pelindung gigi, yang melindungi dentin yang sensitif. Apabila enamel terkikis, dentin di bawahnya akan terpapar, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan sensitivitas. Erosi gigi dapat disebabkan oleh: <ul> <li style="font-weight:400">Konsumsi minuman ringan berlebih (kadar fosfor dan asam sitrat yang tinggi)</li> <li style="font-weight:400">Minuman dari buah (beberapa asam pada minuman dari buah lebih erosif daripada asam baterai)</li> <li style="font-weight:400">Mulut kering atau air liur yang sedikit (<a data-event-category="Internal Link Click on Article" data-event-action="xerostomia" data-event-label="https://hellosehat.com/penyakit/mulut-kering-xerostomia/" href="https://hellosehat.com/penyakit/mulut-kering-xerostomia/">xerostomia</a>)</li> <li style="font-weight:400">Makanan (tinggi akan gula dan pati)</li> <li style="font-weight:400"><a data-event-category="Internal Link Click on Article" data-event-action="Asam lambung" data-event-label="https://hellosehat.com/penyakit/asam-lambung-gerd-refluks-asam-lambung/" href="https://hellosehat.com/penyakit/asam-lambung-gerd-refluks-asam-lambung/">Asam lambung</a></li> <li style="font-weight:400">Gangguan pencernaan</li> <li style="font-weight:400">Obat-obatan (aspirin, antihistamin)</li> <li style="font-weight:400">Genetik (kondisi turunan)</li> <li style="font-weight:400">Faktor lingkungan (gesekan, keausan, stres, dan korosi gigi)</li> </ul></div></div></div><div data-size="small" class="indexstyled__StyledContentWrapper-sglbkl-4 indexstyled__StyledArticleContentWrapper-sglbkl-7 houWQx bWOyKh disclaimer article-content-wrapper" data-amp-bind-size="largerFontAmp">Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

buat janji pertemuan