Logo Seraphic Smile

artikelPentingnya mengganti gigi tanggal dengan gigi tiruan

Kebanyakan orang dewasa pada awalnya memiliki jumlah gigi yang lengkap sebanyak 32. Set gigi ini terdiri dari gigi seri, taring, premolar dan geraham. Namun, pada usia paruh baya yakni antara 45-65 tahun, banyak orang kehilangan setidaknya satu gigi. Penyebab gigi tanggal atau lepas pun beragam mulai dari cedera, penyakit gusi (periodontitis) hingga pembusukan.

Dalam beberapa kasus, gigi yang hilang juga bisa disebabkan karena proses pencabutan untuk meredakan gejala nyeri, melokalisasi infeksi atau untuk mencegah kerusakan pada gigi lain di sekitarnya. Setelah gigi tanggal atau dicabut, tersisa soket gigi yang kosong. Pada titik ini, satu-satunya langkah terbaik yang bisa Anda lakukan adalah menggantinya dengan gigi tiruan.

Mengganti gigi tanggal dengan gigi tiruan mungkin tidak menjadi pertimbangan semua orang. Namun pada dasarnya, langkah ini sangat penting untuk kesehatan mulut Anda secara keseluruhan. Simak beberapa alasan kenapa mengganti gigi tanggal dengan gigi tiruan itu penting.

  1. Mencegah posisi gigi yang bergeser
    Gigi yang rapat memiliki posisi yang saling menyangga satu sama lain. Ketika salah satu gigi ada yang hilang, maka lambat laun posisinya akan bergeser untuk mengisi celah yang kosong. Gigi yang mengisi celah kosong menyebabkan gigi jadi berjarak dengan gigi sebelahnya. Akibatnya, sisa makanan mudah terselip dan jika tidak dibersihkan akan menyebabkan lubang pada permukaan antar gigi tersebut. Ini akan mengganggu kemampuan Anda dalam mengunyah makanan.

    Selain itu, gigi atas yang tanggal menyebabkan gigi bawahnya memanjang. Begitu pula sebaliknya, jika rahang bawah tidak ada gigi, gigi atas bisa turun akibat pergerakan gigi sehingga gigi terlihat makin memanjang. Jika di biarkan lama-lama gigi bisa goyang dan copot.

    Gigi yang tanggal menyebabkan tulang rahang tidak lagi dirangsang oleh kekuatan mengunyah. Pada akhirnya ini akan menyebabkan tubuh menyerap jaringan tulang dari tulang rahang untuk digunakan di tempat lain di tubuh. Ini dikenal sebagai resporpsi dan dimulai sekitar 6 bulan setelah gigi hilang.

  2. Menghindari rasa tidak nyaman saat mengunyah
    Untuk mempertahankan gigitan yang rata, seimbang dan nyaman, seluruh lengkung atas dan bawah gusi Anda harus terisi dengan gigi. Jika ada gigi yang hilang, kemampuan Anda dalam mengunyah tidak lagi maksimal.

  3. Mencegah perubahan pada struktur wajah
    Efek resorpsi yang terjadi karena tanggalnya gigi bisa menyebabkan pengeroposan tulang. Lambat laun, ini akan menyebabkan bentuk wajah Anda berubah total. Untuk mencegah hal ini terjadi, Anda harus segera mengganti gigi yang hilang dengan gigi tiruan atau implan.

  4. Meningkatkan rasa percaya diri
    Hilangnya gigi tidak hanya akan mengganggu fungsi mulut untuk makan dan mengunyah. Ketika gigi (terutama bagian depan) hilang, kepercayaan diri Anda bisa menurun. Anda mungkin tidak akan mampu berbicara atau tersenyum lagi seperti sedia kala. Untungnya beragam teknologi canggih yang tersedia saat ini memungkinkan Anda untuk mendapatkan kembali formasi gigi lengkap sehingga aktivitas Anda sehari-hari tidak terganggu. Memiliki gigi lengkap dan senyum yang indah telah terbukti berdampak positif pada hubungan sosial, profesional, dan emosional seseorang.

  5. Mengembalikan fungsi bicara
    Kemampuan berbicara dan makan bukanlah satu-satunya dampak dari tanggalnya gigi. Celah yang ditinggalkan oleh gigi yang hilang akan mengubah aliran udara di dalam mulut selama berbicara. Ini bahkan bisa mengubah cara Anda berbicara terutama kemampuan dalam melafalkan beberapa huruf seperti ‘v’, ‘f’, ‘r’ da ‘s’. Jika dibiarkan, ini bisa mengganggu kemampuan bicara secara permanen. Mengganti gigi yang hilang memastikan bahwa Anda masih dapat menjalankan fungsi untuk berbicara.

  6. Meminimalisasi gangguan sistem pencernaan karena proses mengunyah yang tidak maksimal
    Ketika gigi tidak lengkap, proses mengunyah menjadi tidak nyaman. Efeknya, Anda akan mengunyah makanan secara asal-asalan. Padahal, mengunyah makanan dengan jumlah tertentu akan membuat produksi air liur yang mengandung enzim emilase menjadi lebih banyak dan berbagai masalah kesehatan bisa dicegah. Proses mengunyah yang tidak maksimal bisa menyebabkan tersedak, makanan sulit dicerna dan kemampuan usus halus dalam menyerap makanan menjadi tidak maksimal. Bagi sebagian orang, penyerapan makanan yang tidak maksimal berpotensi menyebabkan malnutrisi atau kekurangan gizi.

Bagi sebagian orang, kehilangan gigi karena beragam alasan adalah hal yang sepele. Namun dengan berbagai masalah yang ditimbulkan, Anda tetap harus mengambil tindakan lanjutan. Pemasangan gigi tiruan merupakan opsi terbaik yang dapat dilakukan agar fungsi mulut untuk makan dan berbicara tetap optimal.

Artikel Lainnya

Perawatan kami